PENGARUH MESH SERBUK GENTENG SUPER MANTILI LIMBAH TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT

  • Ferry Prasetyo Universitas Surakarta
  • Achmad Nurhidayat
Keywords: SGSM, mesh, komposit, sifat mekanik

Abstract

Penggunaan dan pemanfaatan material komposit dewasa ini semakin berkembang, seiring
dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang semakin meluas mulai dari yang sederhana
seperti alat-alat rumah tangga hingga sektor industri, baik industri skala kecil maupun industri skala
besar. Komposit mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan teknik alternatif lain
seperti kuat, ringan, tahan korosi, serta ekonomis.
Perkembangan industri bahan bangunan membutuhkan penyediaan bahan bangunan alternatif
yang lebih dibandingkan bahan bangunan konvensional, antara lain genteng. MMT (Montmorillonite)
mempunyai fungsi sebagai pelindung bangunan, tahan terhadap cahaya, panas serta mampu menahan
air hujan. Lempung MMT (Montmorillonite) adalah segumpal tanah liat yang plastis dan mudah
dibentuk. Penyusun utama lempung MMT adalah silica (SiO2) dan alumina (Al2O3). Kandungan silica
dan alumina memberikan sifat tahan api yang baik pada lempung MMT.
Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan memberikan perlakuan variasi mesh
Serbuk Genteng Super Mantili (SGSM) terhadap kekuatan mekanik komposit serbuk genteng-resin,
mesh sebagai variabel bebas dan kekuatan mekanik sebagai variabel terikat, resin BQTN 157 sebagai
variabel kontrol, sedangkan pemilihan sampel dilakukan dengan cara pengambilan sampel acak.
Penelitian ini diawali dengan menyiapkan bahan penelitian berupa SGSM, resin BQTN 157, alat yang
digunakan berupa stik pengaduk, ayakan mesh 100, mesh 120, mesh 180 dan mesh 200, timbangan
digital, gelas ukur, cetakan kaca, oven listrik, mesin uji bending dan alat uji impact izod. Prosedur
yang dilakukan dalam pengambilan data variasi jenis ukuran SGSM, diayak menggunakan mesh, 100,
120, 180 dan 200 kemudian di-oven pada suhu 110 oC selama 45 menit, untuk menyisakan kadar air
±4%. SGSM yang sudah di-oven diletakkan diwadah dan dicampur dengan resin BQTN 157 dengan
perbandingan 40% SGSM dan 60% resin BQTN 157 diaduk selama 6 menit, ditambahkan katalis 1%
diaduk selama ±2 menit, lalu dituang ke dalam cetakan. Tahap pengujian untuk mengetahui kekuatan
bending mengacu pada ASTM-6272 dengan metode four point bending dengan dimensi spesimen
panjang 127 mm, lebar 12,7 mm, tebal 3,2 mm sedangkan untuk pengujian impact izod mengacu pada
ASTM D-5941 dengan dimensi spesimen panjang 80 mm, lebar 10 mm, tebal 4,2 mm.
Hasil penelitian diketahui bahwa kekuatan bending dan ketangguhan impact terbaik dimiliki
oleh komposit SGSM pada mesh 180 tertahan di 200, hal ini didukung oleh hasil foto SEM yang
menunjukan penampakan ikatan antara matrik dan filler yang baik.

Published
2019-03-08
Section
Articles