TINJAUAN ANALISA SEMIOTIK SERTA PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA AKAN PILKADA SURAKARTA 2015-2020

  • Agung Wibiyanto Politeknik Indonusa Surakarta
Keywords: Pilkada Surakarta, Analisa Semiotik, Image Persepsi Masyarakat

Abstract

Pemilihan Umum untuk memilih wakil kepala daerah secara serentak dilaksanakan di
seluruh penjuru Indonesia, tidak terkecuali wilayah kota Surakarta. Dalam pemilihan umum kepala
daerah di Surakarta diikuti oleh dua pasangan calon walikota dan wakil walikota yang telah
ditetapkan oleh KPU yakni FX Hadi Rudyatmo- Achmad Purnomo dengan Anung Indro Susanto-
Muhammad Fajri. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari motor penggerak kedua pasangan calon
walikota dan wakil walikota yakni partai partai pendukung kedua belah pihak. Untuk pasangan FX
Hadi Rudyatmo- Achmad Purnomo didukung mutlak oleh PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan juga
Golkar versi munas Ancol, sedangkan dari pasangan Anung- Fajri didukung oleh Koalisi Solo
Bersama yang dimotori PKS, Golkar versi munas Bali, Gerindra, Demokrat, PPP, PAN dan PBB.
Melihat konteks tersebut, baik dari pasangan Rudy-Purnomo maupun Anung-Fajri
berlomba lomba mencoba menarik simpati pemilih masyarakat Surakarta baik dari bahasa iklan,
symbol, model spanduk. Dari tulisan penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, di
mana membahas tentang analisa semiotika untuk membedah model iklan, symbol maupun bahasa
yang digunakan. Hasil dari analisa semiotika tersebut juga mempengaruhi persepsi masyarakat
terhadap image pilkada yang telah diselenggarakan. Walaupun demikian dari ragam model bahasa
iklan yang digunakan oleh masing masing kandidat calon walikota nampaknya tidak banyak
mengubah image dominasi foto penggunaan bahasa hiperbolik yang menggugah dengan janji yang
tinggi disinyalir merupakan gambaran narsisistik politik.

Published
2019-11-27
Section
Articles