https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/issue/feed Jurnal Sainstech 2022-01-14T07:03:54+00:00 Open Journal Systems https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/90 KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PEMBELAJARAN NILAI KEBERAGAMAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI LABSCHOOL RUMAH CITTA JOGJAKARTA 2022-01-14T03:45:41+00:00 Markus Utomo Sukendar polinus@poltekindonusa.ac.id <p>Keberagaman Indonesia, baik dari sumber daya alam maupun sumber daya adalah kekayaan yang<br>menguntungkan, pemahaman mengenai hal ini sangat penting untuk dikenalkan kepada anak sejak<br>dini, sehingga nantinya bisa diinternalisasi menjadi karakter yang sanggup menghargai dan<br>menghormati keberagaman yang ada di lingkungannya. Pembelajaran nilai-nilai keberagaman<br>membutuhkan proses yang panjang dan berkesinambungan, dan sekolah mempunyai peranan yang<br>cukup besar dalam pembelajaran. Prosesnya dilakukan dengan komunikasi interpersonal, yang diyakini<br>paling efektif untuk mengubah pendapat, sikap dan perilaku seseorang, karena prosesnya melalui<br>dialogis atau percakapan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan interview, observasi dan<br>dokumentasi, analisis datanya adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa<br>komunikasi interpersonal dilakukan dengan pola satu arah, dua arah dan multi arah, dan dilakukan<br>dengan efektif sesuai faktor keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung<br>(supportiveness)sikap positif (positiveness) dan kesetaraan (equality).</p> 2019-12-19T07:19:23+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/89 Studi Kajian Efektivitas Penyediaan dan Pemanfaatan Fasilitas Pejalan Kaki (Citywalk, Jembatan Penyebarangan Dan Zebra Cross) Di Kota Surakarta 2022-01-14T03:45:42+00:00 Sudarmaji Sudarmaji polinus@poltekindonusa.ac.id Suci Purwandari polinus@poltekindonusa.ac.id <p>Penggunaan berbagai fasilitas pejalan kaki dikota-kota besar khusunya dikota<br>Surakarta sangat tidak pada tempatnya, sehingga menggangu arus lalulintas umum maupun<br>kelancaran pejalan kaki, banyak pusat kegiatan tidak memperhatikan keselamatan, kenyamanan<br>dan kelancaran para pejalan kaki. Padahal setelah turun dari angkutan umum, pengguna perlu<br>menyeberang jalan di fasilitasnya, baik itu zebra cross atau jembatan penyeberangan. Seharusnya<br>jika di zebra cross terdapat 1 atau lebih pejalan kaki maka semua kendaraan mengurangi kecepatan<br>dan lebih memberi prioritas pejalan kaki. Padahal zebra cross merupakan segmen khusus pejalan<br>kaki ( UU No. 14 Tahun 1992 Pasal 26 ). Seharusnya pejalan kaki dapat menyeberang jalan dengan<br>aman dan lancar di jembatan penyeberangan. Tapi kenyataanya ditempat-tempat itu banyak sekali<br>penjambret, pengemis maupun pedagang kaki lima. Sehingga seringkali kita lihat banyak sekali<br>pejalan kaki menyeberang jalan tidak pada fasilitas penyeberangan<br>Berbagai fasilitas pejalan kaki dikota Surakarta seperti trotoir dan citywalk, zebra cross<br>dan jembatan penyeberangan belum dimanfaatkan secara optimal bahkan jembatan penyeberangan<br>UNS Kentingan sangat jarang sekali digunakan oleh para penyeberang jalan, padahal arus lalui<br>lintas di jalan tersebut termasuk padat, sehingga sangat membahayakan para penyeberang yang<br>tidak menggunakan jembatan penyeberang. Begitu juga dengan fasilitas yang lain seperti<br>zebracross dan citywalk juga belum dimanfaatkan secara optimal, disini masih banyak fasilitas<br>digunakan tidak sebagaimana mestinya,seperti digunakan oleh para PKL, pengamen dan pengemis.<br>Oleh karena itu perlu kesadaran semua pihak bagaimana supaya lalulintas bisa berjalan<br>dengan baik, aman dan nyaman, yaitu dengan menggunakan berbagai fasilitas umum pada<br>tempatnya begitu juga dengan berbagai fasilitas pejalan kaki perlu digunakan dengan baik dijaga<br>dan dirawat supaya awet dan bermanfaat untuk kepentingan umum.</p> 2022-01-14T03:43:37+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/94 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENGELOAAN ADMINISTRASI TERINTEGRASI (SIMPATI) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL 2022-01-14T03:52:29+00:00 Rohmadi Rohmadi rohma_di@yahoo.co.id Sri Mulyono doubleklik82@ymail.com <p>SIM yang memiliki karakteristik broadscope, aggregation, integration, timeliness,<br>accuracy, dan clarity berperan untuk membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin<br>terjadi atas berbagai tindakan yang dapat dilakukan pada aktifitas peningkatan kinerja<br>manajem dalam proses pemencanaan, pengeridalian dan pengambilan keputusan<br>secama efektif dan efisien. Hal ini berarti semakin terpenuhi karakteristik SIM maka<br>akan memudahkan manajem dalam meningkatkan kinerjanya. Hasil survei menunjukkan<br>bahwa 47% orang menyampaikan bahwa SIMPATI RSUD Sragen dalam<br>penggunaannya tidak optimal kamena informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan<br>kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik<br>informasi pada SIMPATI dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial.<br>Janis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi<br>dalam penelitian ini adalah seluruh manajer di Rumah Sakit Umum Daerah Sragen<br>sejumlan 45 manajer yang terdiri dari 19 manajer struktural dan 26 manajer<br>fungsional. Penentuan besar sampel dengan rumus Slovin dan teknik pengambilan sampel<br>dengan sampling simple random sampling. Variabel betas adalah karakteristik informasi<br>dan sebagai variabel terikat adalah kinerja manajerial. Instrumen penelitian adalah<br>kuesioner tertutup dan skala likert. Analisis penelitian dengan menggunakan corelation<br>person product moment.<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa brodscoype, agregation, accuracy,<br>mempuyai nilai p&lt;0,05, nilai r &gt; 4, sehingga Ho ditolak yang berarti ada hubungan<br>yang signifikan dan positif dengan kinerja manajerial SIMPATI. Sedangkan pada<br>Clarity, nilai p&gt;0,05 (0,323) sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan<br>yang signifikan Clarity dengan kinerja manajerial SIMPATI. Dan ada hubungan yang<br>kuat dan signifikan antara karakteristik informasi dengan kinerja manajerial pada nilai<br>r = 0,849, p=0,000.</p> 2022-01-14T03:52:29+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/95 RANCANG BANGUN E- RESTO MENGGUNAKAN WEB SERVICES UNTUK RESTORAN FAMILY DI KOTAMADYA SURAKARTA 2022-01-14T03:57:37+00:00 Iqbal Firdaus polinus@poltekindonusa.ac.id Dhanang Sukmana Adi polinus@poltekindonusa.ac.id Fredi Aji Noorhadi polinus@poltekindonusa.ac.id <p>Developing E-resto applications with web-service application start with the case of the missing<br>notes, unequal data in and out and often misdirected orders. Designing and building a system for<br>handling e-restaurant order dishes from the waiters to the kitchen and vice versa and how to<br>implement web services as the handling of realtime service to replace the communication between<br>the kitchen and the waiters using observational methods and approaches to design in the form of<br>UML. Development for e-restaurant delivery order is expected to build an application that helps<br>defaults in the restaurant business processes as input lines are already exposed the Standard<br>Effective use of messages between a business process in service message across in a restaurant to<br>be able to handle orders or wrong tucked between. Provide time efficiency in ordering the event<br>accumulation of orders.</p> 2022-01-14T03:57:37+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/199 ANALISIS PENDIDIKAN GRATIS DI SMA – SMK DI SURAKARTA MENUJU PENDIDIKAN INDONESIA YANG BERKEADILAN 2022-01-14T04:33:25+00:00 Dewi Amelia Lestari polinus@poltekindonusa.ac.id Edy Susena edysusena@gmail.com <p>Pendidikan yang saat ini kondisinya telah disejajarkan dengan kebutuhan primer seperti<br>sandang, pangan, dan papan, harus dapat diperbaiki arah lajunya. Semangat para orang tua untuk<br>menyekolahkan anak mereka sampai pendidikan paling tinggi harus didukung oleh semua pihak,<br>namun harapan tersebut harus kandas karena biaya pendidikan yang sangat mahal.<br>Jumlah SMA baik negeri maupun swasta di kota Surakarta sebanyak 36 sekolah,<br>sedangkan untuk SMK baik negeri maupun swasta sebanyak 58 sekolah, jadi total sekolah tingkat<br>atas maupun kejuruan sebanyak 94 sekolah. Karena banyaknya sekolah yang ada di kota Surakarta<br>maka tim peneliti mengambil populasi dan sampel sebanyak 10 sekolah terdiri dari 5 SMA dan 5<br>SMK. Masing – masing sekolah menggunakan 50 responden untuk mendapatkan data. Selain itu<br>tim peneliti juga melakukan survei ke 100 lulusan SMP yang tidak melanjutkan sekolah di kota<br>Surakarta.<br>Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1). Pendidikan di kota Surakarta belum dapat<br>dirasakan oleh semua lulusan SMP atau yang sederajat, terbukti masih banyak lulusan SMP atau<br>sederajat yang tidak melanjutkan ke sekolah SMA atau SMK, (2). Pendidikan berkeadilan di era<br>globalisasi adalah pendidikan yang pendidikan yang memberikan hak kepada semua warga negara<br>untuk mendapatkan pendidikan baik golongan kaya maupun yang tidak mampu, pendidikan yang<br>sesuai dengan perekonomian keluarga, pendidikan yang tidak melihat latar belakang siswa,<br>pendidikan adil bagi nusa dan bangsa, (3). Untuk mewujudkan keadilan dalam pendidikan<br>Indonesia adalah dengan memberikan fasilitas yang sama antar sekolah baik di negeri maupun<br>swasta, untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan yang berkualitas di era globalisasi dengan<br>cara memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan sekolah, pendidikan yang mengedepankan<br>kesetaraan pada semua siswa tidak ada perbedaan gender, suku, agama dan ras, pendidikan yang<br>merata bagi seluruh siswa, pendidikan yang dirasakan oleh smua kalangan bawah dan tidak<br>mampu, (4). Program pendidikan gratis yang difasilitasi oleh pemerintah belum dapat diterapkan<br>100% oleh sekolah karena bantuan dari penmerintah belum dapat mencukupi biaya operasional<br>sekolah sehingga program sekolah gratis di Kota Surakarta belum dapat dirasakan oleh semua<br>masyarakat, (5). Di kota Surakarta hanya ada satu sekolah yang benar – benar menggratiskan biaya<br>pendidikan bagi siswanya, sama sekali tidak memmungut biaya dari siswa. Sekoah tersebut adalah<br>: SMK IT Smart Informatika. Akan tetapi terbatas hanya 60 siswa baru.</p> 2022-01-14T04:33:25+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/91 HIK NAIK KELAS ((Kajian Sosial Ekonomi Warung HIK (Hidangan Istimewa Kampung) di Kota Surakarta)) Sebagai Usaha Kecil Menengah Berbasis Kerakyatan 2022-01-14T04:35:37+00:00 Edy Susanto polinus@poltekindonusa.ac.id Sudiro Sudiro sdiro32@yahoo.com <p>Krisis yang terjadi di Indonesia sejak 1997 membawa dampak yang cukup serius dalam<br>masyarakat, begitu juga di kota Surakarta. Salah satu akibatnya adalah meningkatnya jumlah<br>pengangguran di masyarakat, dimana peningkatan pengangguran ini berpengaruh pada kondisi<br>sosial, ekonomi, keamanan, politik dan stabilitas nasional. Permasalahan tersebut tidak dapat<br>selesaikan tanpa adanya rumusan dan kajian yang mendalam sehingga segala kebijaksanaan yang<br>telah dikeluarkan oleh pemerintah akan tepat sasaran. Krisis yang terjadi disatu sisi menjadi tonggak<br>perkembangan sektor informal dari segi kuantitas. Salah satu sektor informal yang mengalami<br>peningkatan adalah Pedagang Warung HIK (Hidangan Istimewa Kampung). Yang dimaksud dengan<br>pedagang warung HIK adalah pedagang angkringan (PKL) dengan peenjualnya kebanyakan lakilaki.<br>HIK buka malam hari antara pukul 18.00-24.00. HIK kebanyakan menjual menjual makanan<br>dan minuman, seperti kopi, teh, jahe, beberapa jajanan, gorengan dan nasi bungkus (nasi kucing).<br>HIK biasa berjualan di trotoar jalan atau di depan pertokoan. Pedagang HIK di kota Surakarta<br>kebanyakan berasal dari kota-kota di Karisidenan Surakarta, seperti Sukoharjo, Solo, Klaten,<br>Wonogiri, Sragen, Boyolali. Istilah pedagang warung hik di kota Solo dan Yogyakarta biasa disebut<br>dengan Pedagang Warung Angkringan. Sekitar tahun 1999-an (pasca krisis ekonomi), jumlah<br>pedagang warung hik yang ada di kota Surakarta sampai dengan tahun 2013 mencapai ratusan<br>pedagang HIK. Jumlah pedagang warung hik tersebut terus mengalami peningkatan. Kehadiran<br>pedagang warung hik tersebut juga mendorong beberapa masyarakat di kota Surakarta untuk<br>membuka usaha pendukung, seperti pembuat makanan yang nantinya akan dijual lagi oleh pedagang<br>HIK<br>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pedagang HIK dikota Surakarta<br>mampu bertahan dan bahkan naik kelas. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta.<br>Pengambilan lokasi tersebut berdasarkan kondisi bahwa pedagang warung hik banyak berjualan di<br>wilayah Kota Surakarta. Sedangkan yang menjadi subyek penelitian (informan) adalah para<br>pedagang HIK yang berjualan di kota Surakarta. Berdasarkan hasil pendataan di lapangan di<br>dapatkan bahwa pedagang hik di kota surakarta kebanyakan berasala dari luar daerah, sedangkan<br>mereka rata-rata sudah berkeluarga. Untuk latar belakang kenapa meraka berjualan hik yaitu karena<br>kesempatan kerja disektor informal kurang dan kompetensi maupun latar belakang pendidikan yang<br>kurang memenuhi syarat. Tempat berjualan mereka kebanyakan di tempat-tempat yang strategis dan<br>mudah dijangkau konsumen, gerobah dagang ada yang milik sendiri dan sewa, sedang waktu<br>berjualan mereka dari pukul 18.00-24.00, sedangkan makanan yang dijual ada yang buatan sendiri<br>dan ada yang titipan. Untuk hasil bersih tiap malam berkisar kurang lebih 50.000,00 rupiah.<br>Untuk lebih meningkatkan hasil penjualan HIK sebaiknya para pedagang HIK mulai<br>memikirkan tentang managemen usaha dan pengembangan usaha ke arah yang lebih profesional dan<br>lebih baik.</p> 2019-12-19T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/93 STUDI KAJIAN FAKTOR PENDORONG MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN OTOMOTIF POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA UNTUK BERWIRAUSAHA 2022-01-14T04:43:17+00:00 Suci Purwandari polinus@poltekindonusa.ac.id <p>Minat mahasiswa khususnya di Politeknik Indonusa Surakarta dalam berwirausaha di<br>dorong oleh beberapa faktor yang sangat beragam. Penelitian ini dilakukan di Politeknik Indonusa<br>Surakarta khusunya mahasiswa program studi Teknik Mesin Otomotif. Pengambilan data<br>melibatkan 81 mahasiswa dari hasil pengambilan data di peroleh hasil sebagai berikut, dimana dari<br>81 mahasiswa yang berminat untuk berwirausaha sebanyak 52 mahasiswa dan 29 mahasiswa tidak<br>berminat untuk berwirausaha. Sedangkan faktor pendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha<br>yang terdiri dari tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan sosial, dan faktor jiwa<br>kewirausahaan pribadi.<br>Untuk faktor keluarga dari hasil angket yang disebarkan dan setelah dianalisa menunjukkan<br>bahwa faktor pendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha, dari 81 mahasiswa yang mengisi<br>angket menunjukkan 52,42% responden menjawab “TIDAK” dan 47,58% menjawab “YA” karena<br>faktor keluarga. Kesimpulannya bahwa para mahasiswa ingin berwirausaha lebih didorong oleh<br>inisiatif pribadi.<br>Untuk faktor pendorong lingkungan sosial dari 81 mahasiswa 55,39% menjawab “TIDAK”<br>dan 44,61% menjawab “YA” , kesimpulannya bahwa responden (mahasiswa) yang ingin<br>berwirausaha bukan karena faktor lingkungan.<br>Untuk faktor jiwa kewirausahaan pribadi dari 81 responden 44,61% menjawab “YA” dan<br>55,39% menjawab “TIDAK”. Jawaban mahasiswa dari angket bahwa mereka ingin berwirausaha<br>karena melihat peluang dan merasa akan ada keuntungan yang bisa diperoleh. Sehingga dari faktor<br>jiwa kewirausahaan pribadi dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa berminat berwirausaha<br>karena didorong oleh jiwa kewirausahaan terutama untuk memanfaatkan peluang dan merasa<br>prospek wirausaha cerah. Secara keseluruhan faktor yang paling dominan adalah faktor jiwa<br>kewirausahaan dan pribadi yang mendorong para mahasiswa ingin berwirausaha</p> 2019-12-19T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/200 DAMPAK PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP KECERDASAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI DAERAH PEDESAAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH PEDESAAN 2022-01-14T04:49:32+00:00 Edy Susena edysusena@gmail.com Dewi Amelia Lestari polinus@poltekindonusa.ac.id <p>Teknologi informasi telah membuat kehidupan masyarakat yang dinamik dan cepat. Tuntutan<br>aktifitas masyarakat yang semakin meningkat menyebabkan banyak alat – alat teknologi<br>bermuculan di pasaran mulai dari handphone dengan berbagai merk, tipe dan fitur yang sangat<br>canggih, laptop, netbook, iphod, tablet dan sebagainya. Alat – alat ini sangat identik untuk<br>mengakses internet. Banyak kalangan remaja dan pelajar telah memanfaatkan teknologi ini dalam<br>mencukupi kebutuhan informasi. Khususnya untuk kalangan pelajar banyak membantu dalam<br>bidang pendidikan. Keinginan peneliti melakukan penelitian pengaruh teknologi internet terhadap<br>kecerdasan pelajar yang ada didaerah pedesaan adalah mendorong semua pihak – pihak terkait untuk<br>mengembangkan teknologi internet di daerah pedesaan untuk memajukan pendidikan di daerah<br>pedesaan sehingga hak pelajar untuk mendapatkan ilmu sebanding dengan pelajar yang ada didaerah<br>perkotaan.<br>Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan pengumpulan data dengan metode observasi,<br>dokumentasi dan wawancara. Disamping itu peneliti juga membagikan kuisioner dan tugas kepada<br>para responden untuk mendapatkan data yang kongkrit. Batasan yang digunakan dalam penelitian<br>adalah para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di daerah pedesaan khususnya jurusan<br>IPA. Untuk sampling peneliti menggunakan 10 sekolah baik negeri maupun swasta. Setiap sekolah<br>menggunakan responden dari guru sebanyak 10 dan responden dari siswa sebanyak 50. Pendekatan<br>yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu suatu metode untuk<br>memaparkan serta menjelaskan kegiatan atau objek yang diteliti yang berkaitan dengan pengkajian<br>fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain (Denzin dan Lincoln,<br>2009 :223).<br>Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti bahwa nilai yang diperoleh<br>responden setelah responden disarankan untuk mencari materi pelajaran melalui internet nilainya<br>lebih baik dari pada sebelum disarankan untuk mencari materi pelajaran di internet. Sekolah yang<br>memanfaatkan jaringan internet untuk mendukung pembelajaran nilai lebih tinggi dari pada sekolah<br>yang belum memanfaatkan internet sebagai pendukung pembelajaran.<br>Dengan demikian berdasarkan data diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa<br>dengan memanfaatkan jaringan internet dapat meningkatkan kecerdasan siswa, dengan demikian<br>adanya jaringan internet di pedesaan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah pedesaan.</p> 2022-01-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/92 STUDI KAJIAN PENGARUH KOMPOSISI DAN UKURAN SERBUK BRIKET YANG TERBUAT DARI BATUBARA DAN JERAMI PADI TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN 2022-01-14T07:03:54+00:00 Didik Sugiyanto sdiro32@yahoo.com Sudiro Sudiro sdiro32@yahoo.com <p>Biomassa dari jerami padi yang berada di daerah pertanian selama ini belum dimanfaatkan<br>secara maksimal penggunaanya sehingga perlu adanya alternatif pengolahan agar menjadi bahan<br>yang lebih bermanfaat. Salah satu pengolahan limbah jerami padi adalah menjadikannya sebagai<br>bahan bakar alternatif yaitu briket. Kelebihan dari pengolahan limbah jerami padi menjadi briket<br>adalah tersedianya bahan baku yang cukup banyak dan murah di daerah pertanian di Indonesia.<br>Briket jerami padi mempunyai nilai kalor yang rendah pada waktu pembakaran, maka untuk<br>meningkatkan kalornya perlu adanya campuran bahan lain. Bahan campuran yang digunakan<br>adalah batubara sebab mempunyai nilai kalor tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat<br>briket campuran jerami padi dan batubara yang sesuai standar maka perlu memperhitungkan<br>komposisi dan ukuran serbuk untuk menghasilkan karakteristik pembakaran yang memenuhi<br>standar SNI 01-6235-2000 tentang briket arang.<br>Metode penelitian dilakukan dengan uji eksperimen dan simulasi komputer. Parameter uji<br>eksperimen adalah karakteristik briket yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar volatile matter,<br>kadar karbon terikat, densitas, nilai kalor dan laju pembakaran dengan variasi komposisi bahan<br>baku dan ukuran partikel. Parameter uji simulasi adalah suhu pada waktu pembakaran mengunakan<br>simulasi komputer dengan software Fluent 3.6.2 dengan cara memasukkan data hasil eksperimen.<br>Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen arang dari proses pirolisis batubara dan<br>jerami padi diperoleh sebesar 68,54% dan 24,61%; sedangkan nilai kalornya sebesar 6150.740<br>kal/g dan 4751.184 kal/g. Dari hasil uji eksperimen titik optimum pada briket komposisi campuran<br>50% batubara dan 50% jerami padi pada 35 mesh, parameter pengujian sesuai dengan SNI 01-6235-<br>2000 yaitu kadar air sebesar 5,176%, kadar abu sebesar 26,231%, kadar volatile matter sebesar<br>12,484%, nilai kalor sebesar 5037.127 kal/g, kadar karbon terikat sebesar 56.105%, densitas<br>sebesar 0.743 g/cm3 dan untuk laju pembakaran sebesar 4,14 g/menit pada menit ke-8, Hasil<br>simulasi komputer untuk suhu pada waktu pembakaran maka komposisi 50% batubara dan 50%<br>jerami padi pada 35 mesh sebesar 743 K atau 469 C.</p> 2019-12-19T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##